Optimisme: Politikus Handal vs Militer Sejati
Pada waktu generasi 'baby boomers' masih berusia belasan tahun, keadaan ekonomi di Indonesia sangat memprihatinkan. Rakyat harus antri beras, minyak, gula dan kebutuhan pokok lainnya yang dijatah oleh pemerintah. Rupiah hampir-hampir bisa dikatakan tidak bernilai. Saking pusingnya mengurus negara yang dalam keadaan bangkrut, Bung Karno (yang seorang politikus handal) memanggil Jendral Achmad Yani (yang militer sejati dengan optimismenya yang sangat tinggi) ke istana untuk berdialog mengenai langkah-langkah untuk keluar dari keterpurukan.
Bung Karno mengajukan suatu gagasan: "Yani, coba kamu pikirkan dan rencanakan. Kita serang saja Inggris, kan kita pasti kalah, terus dijajah. Kamu lihat negara-negara yang dijajah Inggris kan diurusi dan jadi makmur".
Pak Yani terhenyak sebentar, lalu menjawab: "Siap Bung, mohon saya diberi waktu dua hari untuk menyusun baik dan buruknya gagasan Bung tersebut". Bung Karno mengiyakan permohonan tersebut.
Dua hari kemudian, Pak Yani kembali menghadap Bung Karno di Istana.
Jawaban Pak Yani sangat optimis: " Bung, setelah saya pertimbangkan selama dua hari, saya tidak sepaham dengan Bung dengan gagasan menyerang Inggris. Bung hanya memikirkan kalau kita kalah, terus bisa makmur karena dijajah Inggris.
Bagaimana kalau kita menang? Apa kita tidak tambah miskin harus ngurusin Inggris?
Memang jiwa militer pantang mengatakan kita pasti kalah.
Post a Comment