Mangga
Seorang lelaki baru saja menempati rumah yang dibelinya. Rumah itu terletak di sebuah gang yang berpenduduk padat. Suatu sore sepulang bekerja si lelaki pulang ke rumah dengan menenteng sebuah tas. Berjalan dihadapan para tetangganya yang sedang ngobrol di mulut gang, si lelaki dengan sopan membungkukan badannya. "Permisi!... " kata si lelaki
"Mangga...." jawab mereka serempak (kebetulan para tetangganya itu berasal dari Jawa Barat, Mangga = Silakan/Mari). Si lelaki tampak terkejut mendengar jawaban para tatangganya itu. Di dalam hati ia berkata, "Wah.., orang-orang ini rupanya tahu kalau saya sedang bawa mangga...!?" Kemudian dengan berat hati diberikannya sebagian isi tasnya itu kepada para tetangganya tadi.
Yang menerima pemberian itupun merasa heran dengan "kebaikan" si lelaki ini. Esoknya seperti biasa si lelaki pulang dengan menenteng sebuah tas, "Permisi..!" katanya lagi seperti kemarin. "Mangga....!" jawab orang-orang itu. Serta merta si lelaki berbalik ke arah orang-orang tadi, dan sambil merasa menang ia berkata, "Sekarang kalian semua salah!, hari ini saya nggak bawa mangga.., saya bawa apel!. Jadi sekarang kalian nggak dapat apa-apa dari saya...!"
Orang-orang itu dengan terheran-heran dan saling pandang berkata, "Oh...., rupanya yang kemarin itu...?! "Ah!, dasar orang pelit lu!"
Post a Comment